بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan: harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Untuk Dindaku. yang slalu datang dan pergi berganti seiring ksetiaannya yang tlah hilang untuk ku,diriku yang slalu dalam pencarian Dinda yang belum jua ada untukku, perkenankan diriku bersyair.....
NYUKANG HARJO, SLAGAI LINGGA, LAM-TENG
Ada teduh dalam tatapan matamu ada cinta yang tulus untuk ku ada kasih yang terdalam dalam bathin mu dalam renta menahan sakit mu kau dekap aku dalam bahasa kasih yang tak pernah kumengerti kau kecup aku dengan bahasa cinta sucimu engkau melindungiku saat aku tak berdaya engkau curahkan tetesan kasih laksana embun yang mendinginkan daun dikala fajar menyengat halus lembut belaian tangan mu memberikan kekuatan untuk ku melewati jalan semu di hidup ku keluh kesah suara parau yang kudengar dalam doamu meminta dari yang khaliq sejuta kebaikan untuk diriku dalam derita yang kau tahan, dalam sakit yang kau simpan jelas tergambar duka yang mendalam kau emban dalam pundak deritamu kau simpan dari kami putra putrimu didalam tatapan syahdu dan sendu kau masih diam dan kelu kau meminta untuk beristirahat dalam kesendirianmu mencoba untuk menjauh, karena satu, kau tak mau membagikan duka mu tubuh mu semakin tak berdaya, menahan sakit yang amat menyiksa namun bening tatapan matamu masih memancarkan cinta yang terdalam yang kau punya kau bawa sejuta cinta dan kasih mu, dalam fajar pagi yang hangat melepaskan berjuta-juta beban dalam tubuh mu dalam larikan nafas akhirmu, kau hempaskan sejuta nestafa yang selama ini mengandoli tubuh mu meminta setitik cinta dari tuhan mu untuk jalan kembali

Kamis, 14 Juli 2011

Seribu isyarat tlah ku berikan

Seribu isyarat tlah ku berikan, untuk mengatakan aku suka kamu, tapi kamu masih begitu. Kemarin dirimu sangat dekat denganku, aku merasakan kebahagiaan akan datang padaku, dan akan kubagikan kepadamu, tapi itu tak lama hanya beberapa waktu saja, sekarang dirimu tlah jauh dan sangat jauh…..Tak tahu apa maksudmu. Seolah dirimu tak mahu tahu atas prasaanku ini. Kamu butakan hatimu. Mungkin itulah isyarat bagiku yang engkau tunjukkan padaku tanpa mengucapakannya dirimu ber isyarat “maaf aku gak suka” mungkin ini benar, dan mungkin andainya dirimu terus beitu aku akan tetap menjaga rasa ini sapai ku menemukan harapan baruku. Dan harapan itu akan slalu terbuka untukmu selama diriku masih sendiri. Dan pintu itu akan tertutp rapat. . . rapat sekali , tak ku biarkan seorangpun masuk dan duduk dalam relung hatiku. Karna hatiku hanya satu, satu cinta untuk selmanya.

Yaa alloh…. Jika aku harus meninngalkanya, satu permohonanku, bahagiakan dia.
Hamba tak kuasa melihat seorang yang pernah hamba sayangi meneteskan air mata.

Tidak ada komentar: