بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan: harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Untuk Dindaku. yang slalu datang dan pergi berganti seiring ksetiaannya yang tlah hilang untuk ku,diriku yang slalu dalam pencarian Dinda yang belum jua ada untukku, perkenankan diriku bersyair.....
NYUKANG HARJO, SLAGAI LINGGA, LAM-TENG
Ada teduh dalam tatapan matamu ada cinta yang tulus untuk ku ada kasih yang terdalam dalam bathin mu dalam renta menahan sakit mu kau dekap aku dalam bahasa kasih yang tak pernah kumengerti kau kecup aku dengan bahasa cinta sucimu engkau melindungiku saat aku tak berdaya engkau curahkan tetesan kasih laksana embun yang mendinginkan daun dikala fajar menyengat halus lembut belaian tangan mu memberikan kekuatan untuk ku melewati jalan semu di hidup ku keluh kesah suara parau yang kudengar dalam doamu meminta dari yang khaliq sejuta kebaikan untuk diriku dalam derita yang kau tahan, dalam sakit yang kau simpan jelas tergambar duka yang mendalam kau emban dalam pundak deritamu kau simpan dari kami putra putrimu didalam tatapan syahdu dan sendu kau masih diam dan kelu kau meminta untuk beristirahat dalam kesendirianmu mencoba untuk menjauh, karena satu, kau tak mau membagikan duka mu tubuh mu semakin tak berdaya, menahan sakit yang amat menyiksa namun bening tatapan matamu masih memancarkan cinta yang terdalam yang kau punya kau bawa sejuta cinta dan kasih mu, dalam fajar pagi yang hangat melepaskan berjuta-juta beban dalam tubuh mu dalam larikan nafas akhirmu, kau hempaskan sejuta nestafa yang selama ini mengandoli tubuh mu meminta setitik cinta dari tuhan mu untuk jalan kembali

Selasa, 26 Juli 2011

TAUBATAN NASUHA {taubat sejati}

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Di antara kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri sendiri sebagaimana terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap Allah. Dengan segala rahmatnya, Allah memberikan jalan kembali kepada ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Seperti diterangkan dalam surat Al Baqarah: 160 "Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat."

Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."

Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni. Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Tahrim: 66, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bresamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kamidan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'".

Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".

Di bulan pengampunan, Ramadhan yang "Syahrul Maghfirah" ini adalah saat yang tepat untuk kita bertaubat. Bagi yang sudah bertaubat mari memperbarui taubatnya dan yang belum taubat mari bergegas kepada ampunan Allah. 10 hari kedua bulan Ramadhan merupakan masa maghfirah (ampunan) sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Abu Haurairah "Ramadhan, awalnya Rahmah, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya dibebaskan dari api neraka" (H.R. Ibnu Huzaimah).


Barakallahufiikum.
Salam silaturrahim dan ukhuwahfillah.

Menangis karena takut kepada allah lebih aku sukai daripada bersedekah dengan 2 kg emas

Abu ‘Ashim :
“Semenjak aku ketahui bahwa ghibah (menggunjing orang lain) adalah haram maka aku tidak berani menggunjing orang sama sekali (Tarikh Al-Kabir, 4/336).

Ibnu Mas’ud :
“Tidak ada anggota tubuh yang lebih perlu untuk dikekang dalam waktu lama, selaindari lisanku (Minhajil Qashidin, 215)

Abdullah bin Mas’ud:
“Orang beriman memandang dosa-dosanya seolah batu besar di puncak bukit, ia takut kalau-kalau menimpanya.” (HR. Bukhari: 5949).

Ka’ab Al-Ahbar:
“Menangis karena takut kepada allah lebih aku sukai daripada bersedekah dengan 2 kg emas. (Tarikhul Islam III/39).

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang selalu merasa cukup dan berusaha menyembunyikan amalnya. (HR. Muslim. 2965).

Al-Ghazali :
“Berteman & Bergaul dengan orang baik akan mewariskan sikap baik. Karena tabiat manusia cenderung selalu meniru dan mengikuti (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42).

Umar bin Abdul Aziz :
“Ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan bersyukur kepada-Nya.” (Tazkiyah An Nafs 9 8)

“Sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (yang bersifat sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al Mukmin: 39).

Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, niscaya ia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Muslim)

“Sebaik-baik puasa sesudah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (Muharram) & sebaik-baik shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.”(HR. Muslim, 1163)

Di samping puasa asyura tgl 10, disunnahkan juga untuk puasa tasu’a tgl 9 Muharram. Rasulullah: Insya Alloh tahun depan kita akan puasa hari ke-9.” (HR. Muslim, 1916)

Rasulullah: “Saya mohon kepada Alloh agar puasa Asyura (10 Muharram) menjadi penghapus dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR. Muslim, 1976)

Salman: ”Orang yang banyak mencari fadhilah amalan sunnah tapi tidak menyempurnakan amalan wajib bagai pedagang yang rugi tapi ingin mencari keuntungan.” (Tanbihul Mughtarin: 159)

Hasan bin Sholih: “Mengerjakan kebaikan adalah kekuatan di badan, cahaya di hati, dan sinar di mata.” (Hilyatul Auliya’ VII/330)

“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku sebagai orang yang mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrohim: 40)

“Barangsiapa berangkat ke Masjid untuk sholat jama’ah maka satu langkah menghapus kesalahan dan langkah yang lain menulis satu kebaikan, pulang dan pergi.” (Sholih At-Yafghib: 229)

Sa’id bin Musayyib: “Barangsiapa bisa menjaga sholat lima waktu secara berjama’ah maka ia telah memenuhi daratan dan lautan dengan ibadah.” (Hilyatul Auliya’ II/160)

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, doa yang tidak didengar, jiwa yang tidak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal itu.” (Shohih An-Nasai III/1113).

Harist bin Qois: “Jia setan mendatangimu ketika sedang sholat, lalu dia berkata, “Kamu pamer!” maka perpanjanglah sholatmu!” (Hilyatul Auliya’ IV/132).

“Sesungguhnya kematian itu dapat melenyapkan kenikmatan yang dirasakan oleh orang-orang yang dilipti oleh kenikmatan itu, oleh sebab itu carilah kenikmatan yang tidak ada kematiannya (Abdullah bin Mutharif rahimahullah)

Sa’id bin Abdul Aziz: “Setiap kali aku berdiri dalam sholatku, aku selalu terbayang-bayang neraka jahanam. (Hilyatul Auliya’ VII/274)

“Beramallah untuk duniamu sesuai keadaan tinggalmu di sana. Dan beramallah untuk akhiratmu sesuai kadar kekekalanmu di sana”. (Sufyan Ats Tsauri rahimahullah).

Muadz bin Jabal: “Jika kamu sholat, maka sholatlah seperti orang yang berpamitan. Jangan mengira bahwa kamu akan kembali kepadanya untuk selamanya.” (Hilyatul Auliya’ I/234)

Hudzaifah: “Sesuatu yang pertama kali hilang dari agama kalian adalah khusyu’ dan sesuatu yang paling terakhir hilang dari agama kalian adalah sholat.” (Hilyatul Auliya’ “I/281)

“Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al Baqoroh: 45)

Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir kepada-Nya adalah seperti perumpamaan antara orang yang hidup dan yang mati. (HR. Al Bukhari dan Muslim). Marilah kita membandingkan dalam satu hari, berapa jamkah kita menjadi mayat dan berapa jam kita menjadi orang yang benar-benar hidup.

Abu Darda: “Jadikanlah ucapanmu dalam rangka berdzikir dan diammu dalam rangka berfikir serta renunganmu dalam rangka mengambil pelajaran.” (Al Aqdul Farid 3/110)

Ibnu Mas’ud: “Sungguh seandainya Allah menerima dariku satu amalan, maka hal itu lebih aku sukai daripada emas yang memenuhi bumi.” (Kanzul Amal: 3/69 8)

Rasulullah: “Di antara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan hal-hal yang tidak berguna baginya.” (HR. Tirmidzi).

Janganlah kamu meminta kebutuhanmu kepada anak Adam. Mintalah hanya pada yang pintu-Nya tak pernah tertutup. Allah akan murka jika kamu meninggalkan bermohon kepada-Nya, sedangkan anak Adam akan murka jika kamu memohon kepadanya. (Tazkiyatun Nafs: 55)

Jabir bin Zaid: “Aku lebih suka bersedekah satu dirham kepada anak yatim atau orang miskin daripada menunaikan ibadah haji setelah haji wajib.” (Hilyatul Auliya’: 3/89)

Hasan: “Carilah kenikmatan dalam tiga hal: Sholat, Al Qur’an, dan dzikir. Jika kamu menemukannya maka teruskanlah dan bergembiralah.” (Hilayatul Auliya’: 6/171)

Shilan bin Farwah: “Aku menemukan bahwa sikap menunda adalah salah satu prajurit iblis yang telah banyak membinasakan makhluk Allah.” (Hilyatul Auliya’: 6/42)

Kholid bin Mi’dan: “Jika pintu kebaikan dibukakan untukmu maka bergegaslah menuju ke sana. Karena kamu tidak tahu kapan pintu itu ditutup.” (Hilyatul Auliya’: 5/211)

Doa dari Al Qur’an: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku.” (QS. Thaahaa: 25-27)

Yahya bin Mu’adz: “Dunia adalah jembatan akhirat. Maka seberangilah ia dan janganlah kamu menjadikannya sebagai tujuan.” (Siyaathul Quluub: 35)

“Barangsiapa yang ingin mendapatkan kelezatan iman, hendaklah dia mencintai seseorang dengan tidak mencintainya kecuali karena Allah.” (Shalih Al-Jami’: 6163)

Yahya bin Mu’adz: “Seandainya akal dapat melihat hiburan surga melalui mata imannya, niscaya akan leburlah jiwa ini karena rindu kepadanya.” (Siyaathul Quluub: 34) ,,

Hikmah adalah milik muslim yang hilang

"Jika kejahatan di balas kejahatan,maka itu adalah dendam.Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan,itu adalah zalim.Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan,itu adalah mulia dan terpuji."

Al Hasan Al Bashri : “Hai Bani Adam, janganlah kalian menyakiti orang lain dan jika kalian disakiti, maka bersabarlah !” (Ash Shabr, 26).

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan bagi mereka pengampunan dan pahala yang agung.” (QS. Al-Ahzab: 35)

Rasulullah: “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesenangan dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan.” (HR. Ahmad I/307)

“Ya, Allah, berilah aku manfaat terhadap apa yang Engkau ajarkan kepadaku dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah ilmuku.” (Ash-Shahihah, 1511)

Rasulullah: “Hikmah adalah milik muslim yang hilang, dimana saja dia menemukannya, maka ia berhak mengambilnya.” (HR. Tirmidzi, 2611)

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada mereka sendiri.” (QS. Yunus: 44)

“Tidaklah 2 orang saling mencintai karena Allah melainkan orang yang paling dicintai Allah di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya pada saudaranya.” (Al Musnad V/ 259)
Ibnul Qayyim: “Barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan…” (Taisirul Azizil Hamid)

Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘anhu: “Ridholah terhadap apa yang telah Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi orang yang paling kaya.” (Siyar A’lam an Nubala, I/497)

Rosulullah bersabda: “Tidaklah kelembutan ditempatkan pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya.” (HR. Muslim)

“Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui suatu apapun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 7 8)

Rasulullah bersabda: “Tidaklah dikatakan orang beriman seandainya diasuka melaknat, mencerca dan suka berkata kotor dan keji.” (Shahih Tirmidzi 8/189)

“Jika ada dua orang yang saling mencaci maka dosa perbuatan itu akan ditanggung orang yang memulainya selama orang yang dicaci tidak melampaui batas dalam membalas.” (HR. Abu Dawud 4/274)

“Wahai orang-orang beriman, janganlah seseorang mengolok-olok orang lain. Boleh jadi orang yang diolok-olok lebih baik daripada orang yang mengolok-olok.” (QS. Al-Hujurat: 11)

“Tidaklah seorang menuduh saudaranya dengan kefasikan/ kekafiran. Apabila tuduhan itu tidak benar maka tuduhan itu pasti akan kemabali pada dirinya sendiri.” (Fathul Bari 10/464)

“Allah berfirman: “Aku menyediakan bagi hamba-hambaKU yang shalih sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik dalam kalbu manusia.” (HR. Bukhari)

Rasulullah: “seutama-utama amal shalih, ialah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman.”
(Shahih Jamius Shagir no. 1096)

Rasulullah: “Beruntunglah orang yang disibukkan oleh aibnya sendiri, sehingga ia tidak sempat mengurus aib orang lain.”
(HR. Al-Bazzar dengan sanad yang hasan)

Rasulullah: “Maka jika kamu meminta sesuatu dari Allah, mintalah AL-Firdaus. Karena ia adalah surga yang paling utama & paling tinggi.”
(HR. Bukhari XI/214)

“Barangsiapa yang ingin ,merasakan nikmatnya iman, hendaknya dia mencintai saudaranya, dimana dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.”
(HR. Ahmad II/29 8)

“Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan & janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 20 8)

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. An-Nisa’: 7 8)

Al-Hasan: “Kalian berangan-angan mendapatkan umur seperti umur Nabi Nabi nuh, sedangkan kematian selalu mengetuk kalian setiap malam.”
(Al-Hasan Al-Bashri, Az-Zuhd)

Rabi’ bin Khaitsam: “di pagi ini aku berada dalam keadaan lemah & penuh dengan dosa, kita memakan rizki sambil menunggu ajal kita.”
(Shifatush Shafwah, III/67)

Ibnu Mas’ud: “Usiamu semakin berkurang seiring dengan perjalanan waktu, sementara segala amalan akan tersimpan dan kematian datng secara mendadak. (Al-Fawaid, 147)

Amar bin Yasir radliyallahu’anhu: “Cukuplah kematian sebagai petunjuk, yakin sebagai kekayaan dan ibadah sebagai amalan.” (Tazkiyatun Nafs, 65)

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.” (QS. Ali-Imran: 185)

Mustaurid:“Demi Allah, tidaklah dunia dibanding akhirat kecuali seperti jari telunjuk yang dimasukkan ke laut, lihat berapa tetes air yang keluar.”
(HR. Muslim, 285 8)

“Jika dosa yang dilakukan adalah hak Allah, taubat memiliki 3 syarat: PENYESALAN, BERHENTI dari DOSA, & TEKAD untuk TIDAK MENGULAGINYA.”
(Tazkiyah An-Nafs, h.144)

Ziyad bin Amru : “Semua manusia tidak menyukai kematian dan pedihnya luka. Akan tetapi manusia berbeda-beda derajatnya dengan kesabaran.”
(Ash Shabr, 44).

Al Hasan Al Bashri : “Hai Bani Adam, janganlah kalian menyakiti orang lain dan jika kalian disakiti, maka bersabarlah !” (Ash Shabr, 26).

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan bagi mereka pengampunan dan pahala yang agung.”
(QS. Al-Ahzab: 35)

Rasulullah: “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesenangan dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan.”
(HR. Ahmad I/307)

“Ya, Allah, berilah aku manfaat terhadap apa yang Engkau ajarkan kepadaku dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah ilmuku.” (Ash-Shahihah, 1511)

Rasulullah: “Hikmah adalah milik muslim yang hilang, dimana saja dia menemukannya, maka ia berhak mengambilnya.” (HR. Tirmidzi, 2611)

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada mereka sendiri.”
(QS. Yunus: 44)

“Tidaklah 2 orang saling mencintai karena Allah melainkan orang yang paling dicintai Allah di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya pada saudaranya.” (Al Musnad V/ 259)

Ibnul Qayyim: “Barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan…” (Taisirul Azizil Hamid) ,,

Yahya bin Mu’adz: “Barangsiapa yang memusatkan hatinya kepada Allah, niscaya akan terbukalah sumber-sumber hikmah dalam hatinya dan mengalir melalui lisannya.” (Siyaathul Quluub: 33)

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya.” (QS. Al Muzzammil: 20)

“Sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (yang bersifat sementara) dansesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al Mu’min: 39)

Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, niscaya ia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Muslim)

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang selalu takwa, selalu merasa cukup, dan berusaha meyembunyikan amalnya.” (HR. Muslim, 2965)

Wahab bin Munabih: “Waspadalah terhadap hawa nafsu yang dituhankan, teman yang jahat, dan keterpukauan dengan diri sendiri.” (Siyaru Alaamin Nubala IV: 549)

Rasulullah: “Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, yang merasa cukup, dan yang rajin beribadah secara diam-diam.” (HR. Muslim)

Ibnul Jauzi: “Waktu akan semakin berharga bila dijaga dengan baik, tapi aku melihat waktu itu sesuatu yang paling mudah dilalaikan.” (Thabaqat Hanabilah I: 281)

Raghib As-Sirjani: “Indikasi terkabulnya doa adalah semakin ringan beramal shalih, tertarik dengan segala ketaatan, selalu berhasrat untuk berbuat baik, takut balasan maksiat, dan tersentuh ketika mendengar bacaan Al-Quran, hadits, dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat.” (Risalatui ila shabab Al Ummah)

Ibnu Mubarak: “Aku melihat dosa-dosa mematikan hati. Sungguh melakukannya terus-menerus akan membuahkan kehinaan.” (Ashirul Maknun fi riqratil qulub, 53)

Rasulullah: “Tanda –tanda orang munafik itu ada tiga: Jika berkata bohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika dipercaya ia berkhianat.” (Muttafaqun ‘alaih)

“Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan Rabbmu dan surga yang luasmnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (QS. Al Hadid: 21)

Ibnu Mubarak: “Berapa banyak amalan kecil menjadi besar pahalanya karena niat dan berapa banyak amalan besar menjadi kecil pahalanya karena niat pula.” (Jami Ulum wal Hikam, 12)

Rasulullah: “Waspadalah terhadap sifat dengki karena sesungguhnya dengki itu dapat memakan pahala kebaikan. Seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)

Umar bin Khotob: “duduklah dengan orang-orang yang bertaubat, sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah.” (Tahfdzib Hilyatul Auliya I/71)

Umar bin Khotob: “Kalau sekiranya kesabaran dan syukur itu dua kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai.” (Al Bayan wa At Tabyin III/ 126)

Rasulullah: “Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah ialah orang yang banyak bertaubat.” (HR. At Tirmizi)

Umar bin Khotob: “Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya.” (Ihya’ Ulumuddin 4/203)

Rasulullah: “Kebaikan adalah akhlak yang baik dan dosa adalah sesuatu yang tersembunyi di hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azabku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Rasulullah: “Sesungguhnya Allah merasa puas terhadap hamba-Nya yang bila makan selalu memuji-Nya dan bila minum juga selalu memuji-Nya.”(HR. Muslim)

Abu Hurairah: “Jadilah orang yang selalu puas dengan rizki Allah, niscaya engkau akan jadi orang yang paling bersyukur.” (Ibnu Majah: 4217)

Hasan Al Bashri: “Perbanyaklah untuk menyebut nikmat-nikmat ini, karena menyebut nikmat itu merupakan bentuk syukur.” (Kaifa Tasyakuru An-Ni’am: 3 8)

Umar bin Khattab: “Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan.” (Shifatush Shafwah, I/286)

“Ya Allah, bantulah Aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah secara baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud II/ 76)

“Hendaknya seorang hamba selalu berharap cemas kepada Allah, jangan merasa berjasa pada Allah dan jangan pernah putus asa dari Rahmat-Nya.” (Tahzibul Hilyah I/ 60)

Rasulullah: “Orang bijak adalah orang yang menghitung dirinya (menghisab/interopeksi diri) dan beramal untuk kehidupan sesudah mati.” (Jami’ At-Tirmidzi: 2459)

Rasulullah: “Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang dalam kesulitan, niscaya Allah memberi kemudahan di dunia dan akhirat.” (Shahih At Targhib wat Tarhib: 69)

“Sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang jujur dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut: 3)

“Cobaan demi cobaan senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada diri dan anaknya hingga ia bertemu Allah pada hari kiamat tanpa membawa kesalahan.” (Jami’ At Tirmidzi : 2399)

“Tidak ada musibah yang menimpa seorang muslim melainkan Allah hapuskan dosanya, sampai duri yang menusuknya sekalipun.” (HR. Bukhari : 5640, Muslim : 2572)

Abu Bakar Ash Shiddiq : “Ketika aku mengingat ahli surga, aku bergumam : “Aku takut jangan-jangan aku tidak termasuk bagian dari mereka.” (Tahdzibul Hilyah, 1/ 60)

Hudzaifah bin Yaman : “Sesungguhnya fitnah selalu ditampakkan kepada hati, jika hatimu merasa senang dengannya maka satu titik hitam digoreskan padanya dan jika ia ingkari maka satu titik putih diletakkan padanya.
HAYYAkumullah

“Suatu kebaikan tidak akan sempurna, tanpa tiga hal :
1. Menganggapnya kecil.
2. Menyegerakan melakukannya.
3. Menyembunyikannya.” (Mukhtashar Minhajil Qashidin, 51)
4. Sungguh-sungguh dalam beramal
(Syarah Tsalatsatul Ushul, Ibnu Utsaimin)

Ziyad bin Amru : “Semua manusia tidak menyukai kematian dan pedihnya luka. Akan tetapi manusia berbeda-beda derajatnya dengan kesabaran.” (Ash Shabr, 44).

INDAHNYA MEMAAFKAN (Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan)

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)

Dalam ayat lain Allah berfirman: “…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)

Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur’an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:

… dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

Juga dinyatakan dalam Al Qur’an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. “Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (Qur’an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, “…menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)

Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.

Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur’an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.

Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang

Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:

Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.

Sebuah tulisan berjudul “Forgiveness” [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.

Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.

SETETES AIR MATA CINTA

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan. Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga. Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya. Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah. Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran. Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu. Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj. Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan. Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Hati adalah perbendaharaan yang hanya bisa dibaca oleh pemiliknya, dan ketenangan batin adalah cahaya yang bersinar dalam kegelapan, mata air yang memancar ditengah gurun pasir, dan perbendaharaan yang berada dalam rumah yang ditinggalkan pemiliknya. Berapa banyak waktu yang hilang demi cinta ? berapa banyak pikiran yang terkuras demi cinta ? kita tenggelamkan hari kita dalam huruf-huruf cinta !! Pecinta hidup diantara ingat dan lupa, pecinta tidak tahu antara tersambung dan terhalang, cinta membahagiakan dalam nama dan menyengsarakan dalam tulisan, indah dalam gambar dan buram dalam hakikat.

Cinta adalah mahkota tapi dari besi, harta benda tapi dari tanah, dan tambang tapi dari fatamorgana. Cinta apapun yang diklaim maka itu terbatas. Sebab hubungan antar manusia pada umumnya dibangun atas dasar kepentingan, meskipun keindahan itu bermacam-macam dan keanekaragaman itu indah. Setiap hati memiliki tabiat cinta yang mengalirkan manisnya kesenangan. Seandainya manusia bisa melihat hati orang-orang yang keras hatinya, niscaya mereka akan menemukan didalamnya cinta dan kasih sayang yang memancar, akan tetapi cinta dan kasih tersebut tumpah ditanah yang buruk.

Kebahagiaan apakah yang menyamai kebahagiaan dalam cinta ? kesuksesan akhir apakah yang menyamai cinta itu ?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata : ” Yang bermanfaat bagi hamba hanyalah cinta karena Allah terhadap manusia yang dicintai-Nya, seperti para nabi dan shalihin; karena mencintai mereka dapat mendekatkan diri kepada Allah serta cinta-Nya. Sedangkan mereka adalah orang-orang yang berhak mendapatkan cinta Allah. 1)

Jika hati hamba telah terpaut kepada Allah, maka ia mencintai segala yang mendekatkan diri kepadaNya serta semakin menambah kedekatan. Ia selamanya lebih mencintai Allah. Tiada cinta yang menyamai cinta tersebut. ia hanya mencintai Allah dan mencintai karena-Nya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata : ” jika kamu mencintai seseorang karena Allah, maka sebenarnya Allah jualah yang kamu cintai. Setiap kali kamu mengilustrasikan-Nya dalam hatimu, maka kamu mengilustrasikan Kekasih yang sejati lalu kamu mencintainya, sehingga bertambahlah cintamu kepada Allah. Demikian pula ketika kamu mengingat Nabi Sholallahu Alaihi Wa Sallam dan para Nabi dan Rasul sebelumnya serta para sahabat mereka yang shalih, dan kamu mengilustrasikan mereka dalam hatimu, maka itu akan membawa hatimu kepada cinta Allah yang memberi nikmat kepada mereka, apabila kamu mencintai mereka karena Allah; sebab orang yang dicintai karena Allah akan membawa kepada Mahabbatullah (cinta Allah). Orang yang mencintai karena Allah, apabila mencintai seseorang karena Allah, maka Allahlah sebenarnya yang dicintainya; sebab dia senang kekasihnya membawanya kepada Allah. Masing-masing, baik orang yang mencintai karena Allah maupun orang yang dicintai karena Allah akan mengantarkan kepada Allah 2)

Suatu keniscayaan bahwa iman seorang muslim itu tidak terwujud melainkan dengan mencintai Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam dan mengagungkannya, sebab beliau adalah Rasul Allah yang terakhir dan penutup para Nabi Allah berfirman :

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ

” Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” ( Al Ahzab : 40 )

Beliau memiliki akhlak yang luhur, dengan kesaksian Rabb semesta Alam :

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيم

” Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” ( Al Qolam : 4 )

Lemah Lembut, tidak keras lagi berhati kasar :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

” Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” ( Ali Imran : 159)

Sangat menginginkan agar manusia mendapatkan hidayah. Beliau nyaris mencelakakan dirinya karena bersedih karena sangat mengharapkan keimanan mereka :

لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ أَلا يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ

” Boleh Jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman. “ ( Asy Syu’araa’ : 3 )

Oleh karena itu wajib bagi kita mencintai Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam. Bahkan cinta kita kepada Nabi adalah bukti sempurnanya iman kita. Dari Anas radhiallahu anhu , dari Nabi shallallahu alaihi wasalam , bahwasanya beliau shallallahu alaihi wasalam bersabda:

“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (Muttafaq Alaih)

Bahkan Kita harus lebih mencintai Rasulullah daripada diri-diri kita sendiri. Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan, Umar bin Khathab radhiallahu anhu berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasalam :

“Sesungguhnya engkau wahai Rasulullah, adalah orang yang paling aku cintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri.” Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’. Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’ Maka Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.”

Cinta kepada Allah bukan sekedar kata-kata dan bukan sekedar cerita. Demikian pula cinta kepada Rasulullah. Sebagaimana halnya cinta kepada beliau “bukan sekedar dakwah dengan lisan dan tidak pula cukup cinta dengan hati, bahkan harus disertai dengan Ittiba’ (mengikuti dan meniru) kepada Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam, meniti diatas petunjuknya, dan merealisasikan manhaj beliau dalam kehidupan. Sebab cinta itu bukan nada-nada yang dilagukan, bukan kasidah-kasidah yang disenandungkan, dan bukan pula semata-mata kata-kata yang diucapkan. Akan tetapi cinta adalah mentaati Allah dan Rasul-Nya. Ingin tahu bagaimana cara yang benar mencintai Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam ?? Ingin tahu pula bagaimana orang2 sholih mencintai beliau ?? Silahkan pembaca merujuk kepada kitab diatas. Banyak manfaatnya insya Allah.

Syaikh DR. Shalih bin Fauzan al Fauzan

Ibu kandungmu adalah ibunda kehidupanmu Jangan sakiti hatinya, karena Ibundamu akan senantiasa memaafkanmu

Kalau ibunda membelai rambutmu Kalau ibunda mengusap keningmu, memijiti kakimu Nikmatilah dengan syukur dan bathin yang bersujud Karena sesungguhnya Allah sendiri yang hadir dan maujud Kalau dari tempat yang jauh engkau kangen kepada ibunda Kalau dari tempat yang jauh ibunda kangen kepada engkau, Dendangkanlah nyanyian puji-puji tuk Tuhanmu Karena setiap bunyi Kerinduan hatimu adalah Sebaris lagu cinta Allah kepada segala ciptaanNya Kalau engkau menangis Ibundamu yang meneteskan airmata Dan Tuhan yang akan mengusapnya Kalau engkau bersedih Ibundamu yang kesakitan Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan Menangislah banyak-banyak untuk ibundamu Dan jangan bikin satu kalipun ibumumenangis karenamu Kecuali engkau punya keberanian Untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu Kalau ibundamu menangis, Para malaikat menjelma jadi butiran-butiran air matanya Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu Ibu kandungmu adalah ibunda kehidupanmu Jangan sakiti hatinya, karena Ibundamu akan senantiasa memaafkanmu. Tetapi setiap permaafan ibundamu atas setiap kesalahanmu akan digenggam erat-erat oleh para malaikat untuk mereka usulkan kepada Tuhan agar dijadikan kayu bakar nerakamu

WANITA SYURGA

Sesungguhnya segala kenikmatan syurga tidaklah dikhususkan
untuk laki-laki saja sehingga wanita tidak mendapatkannya akan tetapi syurga
adalah untuk orang-orang bertaqwa,

Allah Subhanallah Wa Taala. berfirman :
“(Syurga) disediakan untuk orang-0rang yang bertaqwa” (QS Ali ‘Imran : 133)

Namun Allah telah menjadikan laki-laki terpikat dan merindukan syurga
karena mengingat bidadari-bidadari dan wanita-wanita di syurga, dan yang
seperti itu tidak disebutkan untuk wanita.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Umumnya wanita mempunyai rasa malu dan karena inilah Allah Subhanallah Wa Taala. tidak menjadikan mereka terpikat de-ngan apa yang mereka malu kepada-nya.

2. Kerinduan seorang wanita akan lelaki tidaklah seperti kerinduan se-orang laki-laki kepada wanita -sebagaimana sudah diketahui-, karenanya Allah Subhanallah Wa Taala. pun menjadikan lelaki me-rindukannya, sebagaimana

sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam :

”Tidaklah ada fitnah yang aku tinggalkan sesudahku yang lebih berbahaya dari pada wanita bagi lelaki”(HSR. Bukhari dan Muslim)

Adapun wanita, mereka pun dijadikan oleh Allah Subhanallah Wa Taala. merindukan aneka perhiasan dari jenis-jenis pakaian bagus dan permata melebihi kerinduan lelaki akan hal itu.

1. Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimullah berkata:

“Sesungguhnya Allah Subhanallah Wa Taala. menyebutkan istri untuk suami karena suamilah yang mencari mereka dan merekalah yang menginginkan wanita sehingga disebutkanlah istri-istri untuk lelaki di syurga dan tidak menyebut sebaliknya. Dan ini bukanlah berarti bahwa wanita di syurga tidak akan mempunyai suami. Akan tetapi mereka kelak akan mempunyai suami dari jenis manusia juga” (Al-Majmu’ Ats Tsamin (1/175)

Keadaan-keadaan Wanita di Dunia

1) Mereka meninggal sebelum sempat menikah atau mereka meninggal setelah diceraikan suaminya dan belum sempat menikah dengan yang lain. Maka Allah akan menikahkan mereka di syurga dengan seorang lelaki dari penduduk dunia,

berdasarkan sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam :

”Di syurga tidak ada orang yang membujang (tidak mempunyai pasangan)” (HSR. Muslim)

Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimullah berkata:

“Apabila seseorang belum menikah, yakni seorang wanita di dunia ini maka sesungguhnya Allah Subhanallah Wa Taala. akan menikahkannya dengan siapa yang ia tertarik dengannya di syurga”

2) Mereka sudah menikah akan tetapi suaminya tidak bersamanya di syurga –semoga Allah melindungi kita dari hal ini-Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimullah berkata:

”Seorang wanita apabila termasuk ahli syurga..…
sedang suaminya tidak termasuk ahli syurga maka sesungguhnya bila ia masuk syurga maka disana ada lelaki ahli syurga yang akan memperisterikannya“

maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.

3) Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di syurga ia untuk suaminya yang dahulu.

4) Wanita yang suaminya meninggal kemudian ia tetap tidak menikah setelah kematian suaminya hingga ia pun meninggal, maka dia tetap menjadi isterinya di syurga.

5) Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dengan yang lainnya, maka dia untuk suami yang paling terakhir walaupun sempat menikah berkalikali, berdasarkan sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam :

“Wanita itu adalah untuk suami terakhirnya”.

(HSR. Abu ‘Ali Al-Haraani Al-Qusyairi, Abu Syaikh dan Al-Baghawy)

Dan berdasarkan perkataan Hudzaifah ……. kepada isterinya :

“Jika engkau tetap ingin menjadi isteriku di syurga maka janganlah
menikah dengan siapapun sepeninggalanku, sesungguhnya wanita saat di syurga adalah untuk suami terakhirnya di dunia. Karena itulah Allah .Subhanallah Wa Taala. pun mengharamkan isteri-isteri nabi untuk dinikahi oleh orang lain sepaninggalannya, karena mereka itu kelak akan tetap menjadi isteri-isterinya di syurga.

Wanita Adalah Penduduk Terbanyak di Neraka atau di Syurga ?

* Disebutkan dalam hadits shahih Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda :“Sesungguhnya penduduk syurga yang paling sedikit jumlahnya dari golongan wanita”(HSR. Bukhari dan Muslim)

* Dan bersama itu tedapat pula hadits shahih yang lain
bahwa bagi setiap laki-laki dari ahli dunia akan mempunyai dua isteri
(di syurga)

Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Dan setiap laki-laki dari mereka (ahli syurga) mendapatkan dua orang istri”
(HR. Bukhari dan Muslim)

* Pada masalah diatas para ulama berbeda pendapat dalam mengga-bungkan hadits-hadits diatas yaitu apakah wanita merupakan kebanyakan penduduk syurga atau penduduk neraka?

* Berkata sebagian Ulama : Bahwasanya wanita adalah kebanyakan penduduk syurga dan juga kebanyakan penduduk neraka karena memang jumlah mereka banyak, berkata Al Qadhi ‘Iyadh Rahimullah: ”Wanita adalah anak cucu Adam yang terbanyak” (Tharh At Tatsriib (4/270))

* Berkata sebahagian yang lain bahwasanya semula wanita adalah penduduk neraka terbanyak namun kemudian mereka menjadi penduduk syurga terbanyak setelah –yang muslimatnya- keluar dari neraka.

* Al Qurthuby Rahimullah berkata dalam
penjelasannya pada hadits Nabi Salallahu Alaihi Wasallam tentang para wanita :

”Sesungguhnya aku melihat kalian sebagai penduduk neraka terbanyak”. (HSR. Bukhari dan Muslim)

* ”Bahwasanya ini mungkin saat mereka menjadi penduduk neraka terbanyak. Akan tetapi setelah mereka selanjutnya keluar (dari neraka) karena syafa’at dan rahmat Allah Subhanallah Wa Taala. sehingga tidak ada yang tersisa di neraka yang berkata “Laa Ilaha Illallahu” maka wanita pun kemudian menjadi yang terbanyak di syurga” (Haadii Al Arwah li Ibnil Qayyim (Hal. 144))

* Kesimpulannya adalah
hendaknya wanita berusaha untuk tidak menjadi penduduk neraka.

Keadaan Wanita di Syurga

1. Apabila wanita masuk ke dalam syurga, maka Allah Subhanallah Wa Taala. akan mengembalikan usia mudanya dan kegadisan-nya, ini berdasarkan sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam : ”Sesungguhnya Syurga tidaklah dimasuki oleh nenek tua……sesungguhnya Allah jika memasukkan mereka ke dalam syurga (Dia Subhanallah Wa Taala.) mengembalikan mereka menjadi gadis-gadis” (HHR. Abu Nu’aim)

2. Disebutkan dalam beberapa atsar bahwa wanita dunia saat berada di syurga akan jauh lebih cantik melebihi kecantikan bidadari-bidadari syurga, ini karena kesungguhan mereka dalam beribadah kepada Allah Subhanallah Wa Taala.. (Tafsir Al-Qurthuby (16/154))

3. Ibnul Qayyim Rahimullah berkata: ”Sesungguhnya setiap orang dilarang untuk mendekati selain pasangannya saat berada disana (syurga).”

* Demikianlah, saat ini syurga tengah berhias untuk kalian wahai wanita !
Sebagaimana mereka juga tengah berhias untuk lelaki. Allah Subhanallah Wa Taala. berfirman :

“Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang berkuasa”. (QS. Al Qamar : 55)

* Maka berhati-hatilah kalian dari menyia-nyiakan kesempatan itu. Sesungguhnya umur ini terbatas dan pasti akan berakhir dan tidak ada setelah itu kecuali kekekalan. Maka jadikanlah kekekalan kalian di dalam syurga -Insya Allah-.

* Ketahuilah! sesungguhnya mahar-nya syurga adalah iman dan amal shaleh bukan angan-angan yang bathil, yang tidak pernah terwujudkan.

Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda :
”Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa ramadhan,
menjaga kesuciannya dan mentaatisuaminya, dikatakanlah kepadanya :
masuklah ke dalam syurga dari pintu mana saja yang anda inginkan”.
(Shahihul Jaami’ lil Al baany (660))

* Dan tinggalkanlah sejauh-jauhnya penyeru-penyeru fitnah dan penghinaan kaum wanita yang menginginkan kerusakan kalian dan ingin menanggalkan rasa malu dari kalian serta memalingkan kalian dari memperoleh kenikmatan syurga

Semoga Allah Subhanallah Wa Taala. memberikan taufik-Nya kepada
wanita-wanita kaum muslimin agar mendapatkan kenikmatan syurga dan menjadikan mereka pemberi petunjuk yang senantiasa memperoleh hidayah dan menjauhkan dari mereka syaithan-syaithan manusia dan penyeru-penyerunya yang menginginkan kerusakan mereka....Wallahu Musta'an ..

Senin, 25 Juli 2011

malamku yang damai

ya alloh,,, hamba sangat bersyukur kepadaMu,,, dalam kesendirian hamba tetap engkau kasih kebahagiaan ,,,,,, dalam lingkung sahabat baikku engkau beri keikhlasan untuk salaing mengerti dikala terpurukku,,,, malam ini 1 sahabt tlah menghampiriku,,, dia mungkin merasa ada gejolak yang dalam tersirat di statusku,,,,,,,Mulyadi cikal nimbuzer,,, trimakasih untuk yang ke sekian kilinya dapat memberiku senyum kembali,,,, sahabatku,,,, kan ku jaga slalu persaudaraan kita ini,,, terimakasih ya alloh,,,, ^_^

Sabtu, 23 Juli 2011

Laknat Iblis

(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas) Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba tedengar panggilan seseorang dari luar rumah: "wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membunuhku." Rasulullah bersabda: "Tahukah kalian siapa yang memanggil?" Kami menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau melanjutkan, "Itu Iblis, laknat Allah bersamanya." Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah". Nabi menahannya: "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik." Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat matanya satu. Dijantungnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad salam untuk para hadirin" Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?" Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemaunku, namun karena tepaksa." Rasulullah SAW: "Siapa yang memaksamu?" Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata: "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad SAW sambil menundukkan diri, beritahu Muhammad SAW tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah SWT, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin." Iblis: "Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu ya Muhammad SAW, tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh." Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?" Iblis segera menjawab: "Kamu, Kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah SWT yang paling aku benci." Raslulullah SAW: "Siapa selanjutnya?" Iblis: "Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT." Rasulullah SAW: "Lalu siapa lagi?" Iblis: "Orang aliim dan wara' (Loyal)" Rasulullah SAW: "Lalu siapa lagi?" "Orang yang selalu bersuci." Rasulullah SAW: "Lalu siapa lagi?" Iblis: "Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain." Rasulullah SAW: "Apa tanda kesabarannya?" Iblis: "Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah SWT akan memberi pahala orang-orang yang sabar." Rasulullah: "Selanjutnya apa?" Iblis: "Orang kaya yang bersyukur." "Apa tanda kesyukurannya?" "Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya." Rasulullah SAW: "Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?" Iblis: "Ia tidak pernah menurutiku dimasa jahiliyah, apalagi dalam Islam." Rasulullah SAW: "Usman bin Affan?" Iblis: "Aku malu kepada orang yang malaikatpun malu kepadanya." Rasulullah SAW: "Ali bin Abi Thalib?" Iblis: "Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya, tetapi ia tak mau melakukan itu." (Ali binAbi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT). Rasulullah SAW: "Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari ummatku yang hendak shalat?" Iblis: "Aku merasa panas dingin dan gemetar." Rasulullah SAW: "Kenapa?" Iblis: "Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah SWT, Allah mengangkatnya 1 derajat." Rasulullah: "Jika seorang umatku berpuasa?" Iblis: "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka." Rasulullah SAW: "Jika ia berhaji?" Iblis: "Aku seperti orang gila." Rasulullah SAW: "Jika ia membaca Al-Qur'an?" Iblis: "Aku merasa meleleh laksana timah diatas api." Rasulullah SAW: "Jika ia bersedekah?" Iblis: "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji." Rasulullah SAW: "Mengapa bisa begitu?" Iblis: "Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya." Rasulullah SAW: "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?" Iblis: "Suara kuda perang dijalan Allah." Rasulullah SAW: "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?" Iblis: "Taubat orang yang bertaubat." Rasululllah SAW: "Apa yang dapat membakar hatimu?" Iblis: "Istighfar di waktu siang dan malam." Rasulullah SAW: "Apa yang dapat mencoreng wajahmu?" Iblis: "Sedekah yang diam-diam." Rasulullah SAW: "Apa yang dapat menusuk matamu?" Iblis: "Shalat berjamaah." Rasulullah SAW: "Apa yang paling mengganggumu?" Iblis: "Majelis para ulama." Rasulullah SAW: "Bagaimana cara makanmu?" Iblis: "Dengan tangan kiri dan jariku." Rasulullah SAW: "Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas?" Iblis: "Dibawah kuku manusia." Rasulullah SAW bertanya lagi: "Siapa temanmu wahai iblis?" Iblis: "Pemakan Riba." Rasulullah SAW: "Siapa sahabatmu?" Iblis: "Pezina" Rasulullah SAW: "Siapa teman tidurmu?" Iblis: "pemabuk." Rasulullah SAW: "Siapa tamumu?" Iblis: "Pencuri." Rasulullah SAW: "Siapa utusanmu?" Iblis: "Tukang sihir." Rasulullah SAW: "Apa yang membuatmu gembira?" Iblis: "Bersumpah dengan cerai." Rasulullah SAW: "Siapa kekasihmu?" Iblis: "Orang-orang yang meninggalkan shalat jum'at." Rasulullah SAW: "Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?" Iblis: "orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja." Rasulullah SAW lalu bersabda: "Segala puji bagi Allah SWT yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu." Iblis segera menimpali: "Tidak, tidak. tak akan ada kebahagiaan selama aku masih hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk kedalam aliran darah mereka dan mereka bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan yang tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas." Rasulullah SAW: "Siapa orang yang ikhlas menurutmu?" Iblis: "Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas." "Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya." "Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku." Iblis: "Tahukah kamu Muhamad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan (setan). "sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama, sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk mengganggu orang tua, sebagian untuk mengganggu wanita-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah, tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah. Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus. Aku punya anak yang senang berada dilidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99%pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya." Syaithan juga berkata: "keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya." Mereka anak-anakku selalu menyusup dan berubah daris satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keihklasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun merekatidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur." "Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?" Akulah makhluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku, barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kamu Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah SWT bahwa aku benar-benar menasehatinya. Sumpah dusta adalah kegembiraanku. Ghbah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada dipinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat Cerai. Wahai Muhammad umatmu ada yang suka mengulur-ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat diluar diluar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan shalatmu 'shalatmu tidak sah'. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul. Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia bergegas. ia pun shalat seperti ayam yangmematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah,aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu Muhammad bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah dengan wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk kedalam dirinya, dan membuatnya menjadi semakin serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat kepadaku. Kebahagiaan apa untukmu Muhammad, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.' Ia pun mati dalam kekafiran.Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah SWT akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?". Rasulullah SAW: "Berapa hal yang kau pinta dari Tuhan-Mu?" Iblis: "10 macam" Rasulullah SAW: "Apa saja?". Iblis: "Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah SWT mengizinkan." Allah SWT berfirman, "Berbagilah dngan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS. Al-Isra: 64) Iblis: "Harata yang tidak di zakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan. Akuminta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku." "Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku'. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, "silahkan", dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat. Iblis lalu berkata lagi: "Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun...!!!. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafirpun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan Orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya." Rasulullah SAW lalu membaca ayat: "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT" (QS. Hud: 118-119),"Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS. Al-Ahzab: 38). Iblis lalu berkata: "Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku sicelaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."

Kamis, 14 Juli 2011

Seribu isyarat tlah ku berikan

Seribu isyarat tlah ku berikan, untuk mengatakan aku suka kamu, tapi kamu masih begitu. Kemarin dirimu sangat dekat denganku, aku merasakan kebahagiaan akan datang padaku, dan akan kubagikan kepadamu, tapi itu tak lama hanya beberapa waktu saja, sekarang dirimu tlah jauh dan sangat jauh…..Tak tahu apa maksudmu. Seolah dirimu tak mahu tahu atas prasaanku ini. Kamu butakan hatimu. Mungkin itulah isyarat bagiku yang engkau tunjukkan padaku tanpa mengucapakannya dirimu ber isyarat “maaf aku gak suka” mungkin ini benar, dan mungkin andainya dirimu terus beitu aku akan tetap menjaga rasa ini sapai ku menemukan harapan baruku. Dan harapan itu akan slalu terbuka untukmu selama diriku masih sendiri. Dan pintu itu akan tertutp rapat. . . rapat sekali , tak ku biarkan seorangpun masuk dan duduk dalam relung hatiku. Karna hatiku hanya satu, satu cinta untuk selmanya.

Yaa alloh…. Jika aku harus meninngalkanya, satu permohonanku, bahagiakan dia.
Hamba tak kuasa melihat seorang yang pernah hamba sayangi meneteskan air mata.

Rabu, 13 Juli 2011

Matematika Al-qur'an

Teori Psiko sibernetika mengatakan, pencapaian manusia dalam menjalani hidup tercermin dari arus informasi yang terekam dalam memori. Beragam informasi yang dicerna oleh memori itu berbentuk simbol-simbol. Bila simbol Rp atau $ begitu kuat melekat dalam memori seseorang, bisa dipastikan orang tersebut selalu mengejar uang dan materi. Atau barangkali simbol mobil mewah yang begitu melekat pada memori seseorang, maka bisa dikatakan orang tadi senang akan kemewahan. Bagaimana dengan Anda, simbol manakah yang selalu muncul dibenak dan memori Anda?
Pastilah Anda tidak asing dengan simbol angka “5”, hal ini terkait kewajiban kaum muslimin dalam menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Sadar atau tidak, saat mendirikan shalat sebenarnya kita mengarahkan atau memfokuskan memori guna merekam simbol angka 5 itu.
Rasanya, tak banyak juga yang menyadari kalau memori (baca; otak) juga memotret dengan akurat simbol Ka’bah, kiblat kaum muslimin sejagat. Ka’bah sendiri bukan cuma sekali atau dua kali tertuang dalam Al-Qur’an. Allah Swt. sering kali mengingatkan dimana pun kita berada hendaklah memalingkan wajah ke arah kiblat, Ka’bah. Simak QS al-Baqarah (2): 149-150 berikut ;

“Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram; sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.”

Apa sesungguhnya makna dari “memalingkan wajah ke arah Masjidil Haram, yang ditengahnya berdiri Ka’bah”? Ka’bah “hanyalah” terbuat dari batu. Namun Ka’bah itulah, yang disebut Baitullah, dirindukan, dan juga terekam dalam memori miliaran umat muslim dunia. Pertanyaannya, Islam mengharamkan menyembah berhala bahkan menjadi dosa yang tak terampuni, bukankah shalat menghadap Ka’bah sama saja menyembah berhala?. Mengapa Baitullah terbuat dari batu?
Memang, dari sini juga menimbulkan beragam jawaban, Salah satunya adalah bahwa shalat menghadap ke Ka’bah adalah sebagai tujuan dan pemersatu. Pemersatu dalam hal apa? Apakah sekedar pemersatu dalam shalat saja? Bisa jadi begitu, pasalnya, saat ini Islam terpecah menjadi entah berapa golongan, dan masing-masing golongan merasa paling benar. Dan parahnya lagi, kadang-kadang mereka menganggap orang atau golongan lain itu sesat dan bermacam hujatan yang belum tentu sama seperti apa yang dituduhkan.
Pertanyaan lain, mengapa Ka’bah terbuat dari batu? Kenapa harus kubus? Pertanyaan yang aneh!!. Mungkin begitu yang ada dalam benak kita. Namun beranjak dari pertanyaan yang terkesan aneh dan lucu itu, akan didapat jawaban yang mengagumkan. Jawaban yang membukti bahwa Allah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS Al-Qamar, 54 : 49). Ukuran? Ya. Sesuatu disebut berukuran, jika dikaitkan dengan angka-angka. Bisa juga berkaitan dengan simbol huruf. Mari kita sibak misteri Ka’bah! Dan mengapa kita shalat menghadapkan muka kita ke Ka’bah.


Batu dan Angka 99

Sudah diketahui oleh semua umat Islam bahwa Ka’bah dibina oleh Nabi Ibrahim as. yang dibantu oleh puteranya, Nabi Ismail. Berdasarkan urutan nabi yang kita ketahui, Nabi Ibrahim adalah nabi ke-6. Sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, untuk mendapatkan arti atau makna dari sebuah angka, maka dikorelasikan dengan variabel Al-Qur’an.
Sebelum kita mengkorelasikan angka 6 dengan urutan surah, kita akan mengkaji dengan cara yang lain, salah satunya adalah menghitung angka itu sesuai deret hitung. Maka, jika angka 6 (enam) dideret hitungkan, hasilnya adalah 21 (1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6). Nah, angka 21 jika disubsitusikan menjadi urutan surah Al-Qur’an, maka surah ke-21 adalah al-Anbiyaa’ yang artinya Nabi-nabi. Oleh karenanya sangatlah beralasan jika Nabi Ibrahim mendapat julukan Bapak Para Nabi.
Qs. Al-Anbiyaa’ memiliki ayat sebanyak 112 ayat. Sedang surah ke-112 Al-Qur’an adalah al-Ikhlas. Keikhalasan Nabi Ibrahim tidak perlu diragukan lagi. Bertahun-tahun beliau menginginkan seorang anak, tapi begitu mendapatkan malah diperintahkan Allah untuk disembelih. Arti lain dari al-Ikhlash adalah Memurnikan KeEsaan Allah. Dari uraian ini saja kita sudah mendapatkan jawaban mengapa kita shalat menghadap ke Ka’bah, yaitu shalat merupakan sarana untuk Memurnikan Ke-Esaan Allah. Murni, berarti tidak tercampur oleh apapun, jadi ketika kita shalat tidak perlu lagi memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi.
Selain berdasarkan uraian di atas yang merujuk pada al-Anbiyaa’, hal ini juga merupakan penegasan kepada Rukun Iman kita, yaitu percaya kepada Nabi. Artinya, shalat menghadap ke Ka’bah sekaligus memberikan penghormatan dan salam kepada Para Nabi yang telah berjuang dan bersusah payah memperbaiki akhlak manusia, untuk selalu dan senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Menjalankan perintah dan menjauhi apa yang dilarang.
Di sisi lain, jika angka 6 diposisikan menjadi urutan surah Al-Qur’an, maka surah ke-6 adalah al-An’aam, artinya binatang ternak, dengan total ayat sebanyak 165 ayat. Penjumlahan antara nomer surah dengan jumlah ayatnya adalah 6 + 165 = 171. Apa makna angka 171?
Kalau angka 21 di atas merupakan deret hitung dari 1 s/d 6, ternyata angka 171 juga merupakan deret hitung dari 1 sampai dengan 18. Coba hitung dengan cermat penjumlahan 1 + 2 + 3 + 4, dan seterusnya sampai 18. Pemampatan angka 18 dan 171 memiliki nilai yang sama, yaitu 9.
Maksudnya, jika angka 171 dipampatkan nilainya 9 (1 + 7 + 1). Begitu juga 18 dipampatkan nilainya 9 (1 + 8). Dari pemampatan ini kita mendapatkan dua angka baru, yaitu 9. Nah, bila kedua angka hasil pemampatan itu disandingkan, akan menghasilkan nilai “baru”, yaitu 99.
Semua muslim di dunia pasti langsung “ngeh” dengan angka 99. Angka ini merupakan jumlah Asmaul Husna (asma Allah). Hal ini jelas suatu keseimbangan yang sudah diatur. Apakah ini sebuah kebetulan? Tidak. Karena tidak ada yang kebetulan di dunia ini.
Mari kita uji lagi. Suatu hal yang pasti, bahwa Ka’bah terbuat dari batu. Surah yang artinya batu dalam Al-Qur’an adalah al-Hijr yang merupakan surah ke-15 Al-Qur’an. Ajaibnya, total ayat surah al-Hijr (15) adalah sebanyak 99 ayat.
Ada kesamaan nilai 99, antara Ka’bah yang disimbolisasikan dengan batu dan Nabi Ibrahim sebagai urutan nabi ke-6. Sehingga semakin jelaslah bagi kita mengapa Allah Swt. memerintahkan Nabi Ibrahim mendirikan Ka’bah dengan batu. Begitu istimewanya Nabi Ibrahim, hingga Allah menjadikan namanya menjadi judul surah dalam Al-Qur’an. Qs. Ibrahiim adalah surah ke-14 Al-Qur’an dengan total ayat sebanyak 52 ayat.
Dapet lagi khan alasan mengapa kita shalat menghadap ke Ka’bah!!, Yaitu, shalat juga merupakan sarana penegasan akan keimanan kita, yaitu beriman kepada Allah Swt dengan senantiasa mengagungkan asama-Nya melalui kalimah Asma’ul Husna (angka 99).
Seperti kita ketahui, Ka’bah dibangun di atas tanah Haram. Jika kita menambahkan nomer surah Ibrahim (surah ke-14) dengan jumlah ayatnya (52 ayat), maka 14 + 52, hasilnya adalah 66. Selanjutnya angka 66 ini kita rujuk menjadi urutan surah, maka surah ke-66 adalah at-Tahrim, artinya Yang Diharamkan. Oleh karenanya tak mengherankan jika ketika kita berada di Masjidil Haram, banyak sekali hal yang diharamkan. Bagi kita “apa saja yang diharamkan” itu menjadi semakin sangat jelas terutama saat menunaikan ibadah haji atau umrah.

Ka’bah dalam Angka

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan) kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah, 2 : 127)

Sekarang kita urai nama Ibrahim dan Ismail berdasarkan urutan huruf-hurufnya. Berikut uraiannya ;
ALIF = huruf ke-1
BA = huruf ke-2
RA’ = huruf ke-10
HA = huruf ke-27
YA’ = huruf ke-30
MIM = huruf ke-24

Maka, 1 + 2 + 10 + 27 + 30 + 24 = 94. Surah ke-94 adalah Alam Nasyrah. Qs. Alam Nasyrah (94) total ayatnya sebanyak 8 ayat.
Sedangkan nilai dari ISMAIL (Nabi Ismail) adalah 108. Perhitungannya adalah ;

ALIF = huruf ke-1
SIN = huruf ke-12
MIM = huruf ke-24
‘AIN = huruf ke-18
YA’ = huruf ke-30
LAM = huruf ke-23

Maka, 1 + 12 + 24 + 18 + 30 + 23 = 108. Sedangkan surah ke-108 adalah al-Kautsar dengan total ayat sebanyak 3 ayat.
Seperti dijelaskan dalam Qs. al-Baqarah (2): 127, dasar-dasar Ka’bah didirikan atau dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. Sekarang mari kita tambahkan nilai huruf (Arab) Ibrahim dengan Ismail.
Hasil penjumlahan dari kedua kata itu adalah 94 (nilai kata Ibrahim) + 108 (nilai kata Ismail), hasilnya adalah 202. Apa makna angka 202?
Untuk memaknai angka 202, maka kita akan mengkorelasikan ke dalam variabel Al-Qur’an.
Di dalam Al-Quran, surah ke-202, jelas tidak ada. Surah yang memiliki 202 ayat pun tidak ada. Namun ada juz yang mempunyai ayat berjumlah 202 ayat, yakni Juz 18. Bukahkah angka ini sama dengan perhitungan kita sebelumnya (deret hitung 1 s/d 18 adalah 171)?
Juz 18 terdapat tiga surah, yaitu al-Mu’minuun (orang-orang yang beriman), an-Nuur (cahaya) dan al-Furqan (pembeda). Melihat arti dari ketiga surah itu kita mendapatkan lagi alasan mengapa shalat menghadap ke Ka’bah. Yaitu, shalat merupakan bukti bahwa kita benar-benar seorang yang beriman (al-Mu’minuun), shalat dapat mencerahkan (an-Nuur) kehidupan manusia dari carut marutnya masalah dunia yang dihadapi. Jelas, shalat merupakan pembeda (al-Furqan) antara mu’min dan kafir. Subhanallah!!!
Mari kita lakukan perhitungan dengan cara lain. Karena surah ke-202 tidak ada di dalam Al-Qur’an, maka kurangkan angka 202 dengan 114. Mengapa dikurangkan dengan 114? Karena total keseluruhan surah di dalam Al-Qur’an adalah sebanyak 114 surah. Hasilnya adalah 88.
Surah ke-88 Al-Qur’an adalah al-Ghasyiyah yang memiliki ayat sebanyak 26 ayat. Sekarang jumlahkan nomer surah dengan jumlahnya, maka hasilnya adalah 114 (88 + 26). Angka 114 sama dengan jumlah total surah Al-Qur’an.
Menakjubkan!!!, bahwa angka 114 ini juga ada kesamaan nilai dengan Ka’bah yang terbuat dari batu. Surah yang artinya batu adalah al-Hijr (surah ke-15) dengan jumlah ayat sebanyak 99. Dengan cara yang sama, yaitu menjumlahkan nomer surah dengan jumlah ayatnya, maka hasilnya adalah juga 114 (15 + 99). Menakjubkan lagi!!! Bahkan nilai ini (114) juga sama persis dengan penjumlahan dari nilai berdasarkan nama Ibrahim dan Ismail. Mari kita simak lagi ilustrasi di bawah ;

Diketahui bahwa nilai dari kata Ibrahiim adalah 94 sedangkan nilai dari kata Ismail adalah 108. Maka apabila kedua angka itu dijadikan sebagai urutan surah, yaitu ;
Qs. Alam Nasyrah (surah ke-94) total ayatnya sebanyak 8
Qs. Al-Kautsar (surah ke-108) total ayatnya sebanyak 11

Perhitungannya adalah ;
Berdasar nomer surah adalah 94 + 108 = 202
Berdasar jumlah ayat adalah 8 + 3 = 11
Jika kita tambahkan semua, hasilnya adalah 202 + 11 = 213

Sama dengan cara di atas, karena tidak ada surah ke-213 dalam Al-Quran, maka kita kurangkan angka 213 dengan 114 , hasilnya adalah 99. Bukankah angka 99 merupakan jumlah ayat dari surah al-Hijr?.
Jadi jika disimpulkan dari perhitungan-perhitungan di atas, alasan mengapa shalat menghadap ke Ka’bah adalah sebagai berikut ;
1. Shalat harus dilandasi dengan keikhlasan (Qs. al-Ikhlas)
2. Shalat adalah sarana untuk Memurnikan KeEsaan Allah Swt. (Qs. al-Ikhlas)
3. Shalat merupakan sarana untuk mengagungkan Asma Allah (99 = Asma’ul Husna)
4. Shalat menghormati Para Nabi dan pendirinya. Oleh karena itu ketika shalat kita juga mengucapkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan Rasulullah (Qs. al-Anbiyaa’)
5. Shalat dapat melapangkan apa yang menjadi kesempitan kita (Qs. Alam-Nasyrah)
6. Shalat merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang banyak dari Allah Swt. (Qs. Al-Kautsar)
7. Shalat yang didirikan merupakan perintah dan kewajiban bagi semua umat manusia (Qs. An-Naas)
8. Shalat menegaskan keimanan sekaligus bukti bahwa kita beriman kepada Allah Swt. (Qs. al-Mu’minuun)
9. Shalat merupakan cahaya Illahi yang dapat menerangi manusia dari gelapnya dunia (Qs. an-Nuur)
10. Shalat merupakan pembeda antara orang mu’min dan kafir (Qs. al-Furqan)
11. Shalat merupakan kewajiban yang sudah diterangkan dalam Al-Qur’an (angka 114 = jumlah surah Al-Qur’an)
12. Shalat senantias mengingatkan kita untuk selalu berpegang kepada Al Qur’an dan Sunah. (angka 114 = jumlah surah Al-Qur’an/Rasulullah adalah Al-Qur’an yang berjalan)

Awal Rumus Lingkaran

Ada dua hal yang sering dilakukan manusia ketika berada di dekat Ka’bah, yaitu shalat dan thawaf. Kalau sebelumnya sudah dijelaskan kaitan shalat dengan Ka’bah, sekarang mari kita coba telaah hubungan antara thawaf dengan Ka’bah.
Thawaf merupakan salah satu rukun haji, yaitu mengelilingi Ka’bah. Sebagaimana kita ketahui, thawaf adalah berjalan keliling yang membentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Di dalam rumus luasan atau keliling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang disebut phi yang besarnya 22/7.
Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya haji adalah surah ke-22, yakni al-Hajj. Thawaf membentuk lingkaran sebanyak 7 kali. Lihat kombinasi angkanya : 22 dan 7. Persis sama dengan phi lingkaran yakni 22/7.
Lingkaran juga dapat dikaitkan dengan jari-jari. Manusia normal memiliki 20 jari. Angka ini dijadikan urutan surah Al-Qur’an: surah ke-20 adalah Thaahaa dengan total ayat sebanyak 135. Maka nilai keseluruhan surah Thaahaa adalah 155 (20 + 135). Apa makna angka 155? Jelas tidak ada surah ke-155. Tidak pula ada ayat dengan jumlah sebanyak 155. Namun ada juz yang jumlah ayatnya sebanyak 155, yaitu Juz 13.
Banyak kalangan mempercayai mitos bahwa angka 13 sebagai pembawa sial. Kami berharap pembaca dapat menangkap makna angka 13 dengan menelaah uraian di atas.
Pada Juz 13, terdapat 4 surah, sama dengan jumlah bidang Ka’bah yang di kelilingi pada saat Thawaf. Dua surah terakhir Juz 13 adalah Qs. Ibrahiim dan al-Hijr. Di sini semakin jelas korelasi antar angka dari uraian di atas. Uraian ini semakin mengukuhkan keyakinan kita bahwa segala sesuatu sudah diperhitungkan atau merupakan perhitungan yang super cermat dan akurat. Wallahu’alambishawwab
Gus AA (Redaksi Majalah khalifah)

Pengertian Jin, Iblis dan syaitan

Secara etimologis kata Al-jin berasal dari kata janna artinya bersembunyi. Dinamai Al-Jin karena tersembunyi dari pandangan manusia. Kata lain yang berasal dari kata janna adalah junnah artinya perisai. Dinamai demikian karena menyembunyikan kepala prajurit yang memakainya. Jana artinya surga atau taman, dinamai demikian karena tersembunyi di dalam perut ibu (Al-jazairy tt, hal 211).
Kata iblis menutur berbagai ahli bahasa berasal dari ablasa artinya putus asa. Dinamai iblis karena dia putus asa dari rahmat atau kasih saying Allah SWT (Sayid Sabiq, 1989. hal 219).
Kata syaitan beasal dari kata syatara artinya menjauh. Dinamai syaitan karena jauhnya dia dari kebenaran. (Shabani 1977, hal 17).
Secara terminologis, jin adalah sebangsa makhluk ghoib (makhluk rahani) yang diciptakan oleh Allah SWT dari api. Bangsa jin ada juga mukallaf (diperintahkan untuk mengerjakan syariat agama) sebagaimana manusia. Sedangkan rosul yang mereka ikuti adalah rosul dari manusia. Bangsa jin ada yang patuh dan ada yang durhaka kapada Allah SWt. Tatkala Alloh SWT memerintahkan kepada jin untuk sujud kepada Adam bersama dengan para malaikat, salah satu dari mereka menentang itulah yang dikanal dengan iblis.
Iblis itu nenek moyang seluruh syaitan yang seluruhnya selalu durhaka kepada Allah, dan bertekad untuk menggoda umat manusia (anak cucu Adam) mengikuti perintah mereka menentang perintah Allah SWT. Ringkasnya jin adalah makhluk ghoib yang diciptakan oleh Allah dari api. Diantara mereka ada yang patuh dan ada yang durhaka. Yang durhaka pertama kali adalah iblis, anak cucunya disebut syaitan.
Langkah-langkah yang ditempuh syaitan (khutuwatu As-Syaitan) dalam menyesatka umat manusia;
1. Waswasah (bisikan)
Syaitan membisikan keraguan, kebimbangan dan keinginan untuk melakukan kejahatan kedalam hati manusia. Bisikan itu dilakukan dengan sangat halus sehingga manusia tidak menyadarinya.
2. Nisyam (lupa)
Lupa memang manusiawi, tetapi syaitan berusaha membuat manusia lupa dengan Allah SWT.
3. Tamani (angan-angan)
Syaitan berusaha memperdaya pikiran manusia dengan khayalan yang mustahil terjadi dan dngan angan-angan kosong. Allah mengingatkan kita akan tekat syaitan untuk membangkitkan angan-angan kosong pada diri manusia.
4. Tazyin (memandang baik perbuatan maksiat)
Syaitan berusaha dengan segala cara menutupi keadaan yang sebenarnya sehingga yang batil kelihatan terpuji.




5. wa'dun (janji palsu)
Syaitan berusaha membujuk umat manusia supaya mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan yaitu keuntungan yang akan mereka peroleh jika mau menuruti ajakannya.
6. Kaidun (tipu daya)
Syaitan berusaha dengan segala macam tipu daya untuk menyesatkan umat manusia.
7. Shaddun (hambatan)
Syaitan berusaha untuk menghalang-halangi umat manusia menjalankan perintah Allah SWT dengan menggunakan segala macam hambatan.
8. Adawah (permusuhan)
Syaitan berusaha menimbulkan permusuhan dan rasa saling membenci diantara sesame manusia, karena dengan permusuhan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT untuk membinasakan musuh-musuhnya.
Usaha- usaha melawan syaitan
1. masuk Islam secara kaffah.
2. Selalu menyadaribahwa syaitan adalah musuh utama
3. Secara praktis Rosululloh SAW mengajarkan
a. Membaca Al-isti azab (H.Mutafaqun Allaihi)
b. Membaca Al-Ma'uzatain (Surat Al-Falaq dan surat An-Nas)
(H.R. Nasa'i)
c. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah ayat 255) ( HR. Muslim)
d. Membaca surat Albaqarah lengkap (HR Muslim)
e. Membaca zikir 100X sehari (H. Mutafaqun 'Alaih)
f. mengingat Alloh SWT (HR. Tirmidzi)
g. Berwudhlu tatkala marah (HR. Abu Daud) (teks hadis bisa dilihat AL-Jazairi 1978, 223-224)

Pengaruh Beriman Kepada Para Malaikat

Beriman kepada para malaikat memiliki pengaruh yang agung dalam kehidupan setiap mukmin, diantaranya dapat kita sebutkan :
1. mengetahui keagungan, kekuatan serta kesempurnaan kekuasaanNya. Sebab keagungan (sesuatu) yang diciptakan (makhluk) menunjukkan keagungan yang mencitakan (Al-Khaliq). Dengan demikian akan menambah pengagungan dan pemuliaan seorang mukmin kepada Allah, dimana Allah menciptakan para malaikat dari cahaya dan diberiNya sayap-sayap.
2. Senantiasa istiqamah (meneguhkan pendirian) dalam menaati Allah SWT. Karena barang siapa beriman bhwa para malaikat itu mencatat semua amal perbuatannya, maka ini menjadikannya semakin takut kepada Allah, sehingga ia tidak akan berbuat maksiat kepadaNya, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
3. Bersabar dalam mentaati Allah serta merasakan ketenangan dan kedamaian. Karena sebagai seorang mukmin ia yakin bahwa bersamanya dalam alam yang luas ini ada ribuan malaikat yang mentaati Allah dengan sebaik-baiknya dan sesempurna-sempurnanya.
4. Bersyukur kepada Allah atas perlindunganNya kepada anak Adam, dimana Ia menjadikan di antara para malaikat sebagai penjaga mereka.
5. Waspada bahwa dunia ini adalah fana dan tidak kekal, yakni ketika ia ingat Malakul maut yang suatu ketika akan diperintahkan untuk mencabut nyawanya. Karena itu, ia akan semakin rajin mempersiapkan diri menghadapi hari Akhir dengan beriman dan beramal shalih.

Hikmah Beriman pada Allah

Yaitu kepercayaan yang pasti tentang keberadaan para malaikat dan bahwasanya mereka adalah salah satu jenis makhluk Allah yang tidak pernah mendurhakai apa yang diperntahkan Allah atas mereka dan senantiasa melakukan apa yang diperintahkanNya.
Dengan beriman kepada malaikat seseorang akan :
1. Lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang menciptakan dan menugaskan para malaikat tersebut.
2. Lebih bersyukur kepada Allha SWT atas perhatian dan perlindungannya terhadap hamba-hamba-Nya dengan menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hamba-hambanya.
3. Berusaha berhubungan dengan para malaikat dengan jalan mensucikan jiwa, membersihkan hati dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, sehingga seseorang sangat beruntung bila termasuk golongan yang didoakan oleh para malaikat. Sebab doa malaikat tidak pernah ditolak oleh Allah.
4. Berusaha selalu berbuat kebaikan dan menjauhi segala kemaksiatan serta ingat kepada Allah SWT, sebab para malaikat selalu mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia

Pengertian Malaikat Secara etimologis

Pengertian Malaikat
Secara etimologis kata malikat (dalam bahasa Indonesia disebut malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari kata mashdar al-alukah artinya ar-risalah (missi atau pesan). Yang membawa misi atau pesan disebut ar-rasul (utusan). Dalam beberapa ayat Al-Quran, malaikat juga disebut dengan rusul (utusan-utusan), misalnya pada surat Hud ayat 69, bentuk jamak lain dari malak adalah mala-ik dalam bahasa Indonesia kata malaikat dipake dalam bentuk tunggal. Bentuk jamaknya menjadi para malaikat atau malaikat-malaikat. Secara terminologis malaikat adalah makhluk ghoib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu.

* Penciptaan Malaikat
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya seperti yang dijelaskan oleh Rasululloh SAW. Yang artinya, malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada semua (HR. Muslim).
Tentang kapan malaikat diciptakan oleh Allah SWT tidak ada penjelasan. Tetapi yang jelas, malaikat diciptakan lebih dahulu dari manusia pertama (Adam AS) sebagaimana disebutkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30, yang artinya ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat sesungguhnya aku hendak menciptakan seorang khalifah dimuka bumi… (Al-Baqarah 2:30).

* Wujud Malaikat
Sebagai makhluk ghoib wujud malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dan dicicipi (dirasakan) oleh manusia atau dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera. Kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu seperti rupa manusia. Dalam beberapa ayat dan hadist disebutkan beberapa peristiwa malaikat menjelma menjadi manusia. Dan sesungguhnya utusan-utusan kami (malaikat-malaiakat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira mereka, mereka mengucapkan "Selamat". Ibrahim menjawab "selamat" maka tidak lama kemudian Ibrhim menyuguhkan daging sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata : jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang ditus kepada kaum Luth (Hud 11: 69-70).
Dan ceritakanlah kisah Maryam didalam Al-Quran yaitu ketika ia menjauhkan diri kepada keluarnya sesuatu, tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang dilindunginya) dari mereka lalu kami mengurus ruh kami (Jibril AS) kepadanya dalam bentukmanusia yang sempurna (Maryam 19:16-17).
Dalam hadist riwayat Muslim disebutkan bahwa malaikat Jibril pernah datang dalam rupa manusia menemui Rasululloh SAW, disaksikan oleh sahabat-sahabat beliau, antara lain Umar Bin Khatab dan menanyakan tentang Islam, Iman, Ihsan dan Sa'ah (kiamat). Setelah malaikat itu pergi barulah Rosululloa SAW bertanya kepada Umar, " Ya Umar, tahukah anda siapa yang bertanya tadi?" Umar menjawab " Allah dan Rosulnya yang lebih tahu." Rosululloh SAW bersabda, " sesungguhnya ia adalah Jibril yang datang mengajarkan Ad-diin kapada kalian." ( HR, Muslim).
Malaikat tidak dilengkapi dengan hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia, tidak berjenis laki-laki dan perempuan dan tidak berkeluarga. Hidup dalam alam yang berbeda dengan kehidupan alam semesta yang kita saksikan ini. Yang mengetahui hakekat malaikat hanyalah Allah SWT.

* Sifat Malaikat
Malaikat adalah hamba-hamba Allah SWT yang mulia. Malaikat selalu memperhambakan kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya. Serta tidak pernah berbuat maksiatdan durhaka kepada Allah SWT.

* Nama dan Tugas Malaikat
Jumlah malaikat sangat banyak tidak bias diperkirakan. sesama mereka juga ada tingkatan-tingkatan, baik dalam kejadian maupun dalam tugas, pangkat, dan kedudukan. Dalam surat Fathir ayat 1 disebutkan bahwa, ada malaikat yang bersayap dua, tiga dan empat. Perbedaan jumlah tersebut bisa saja berarti perbedaan kedudukan pangkat atau perbedaan kemampuan dan kecepatan dalam menjalankan tugas. Sedangkan bagaimana bentuk sayap malaikat tersebut tentu saja kita tidak bisa mengetahui, karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya malaikat adalah makhluk ghoib (immaterial) yang hakekatnya hanyalah Allah yang mengetahui.
Sebagian dari malaikat disebut nama-nama mereka dan sebagian lagi hanya dijelaskan tugas-tugasnya saja.. Ada malaikat yang bertugas di alam ruh seperti memikul "Arasy" bertasbih kepada Allah SWT, memberi salam kepada ahli surga dan menyiksa ahli neraka. Dan ada yang bertugas di alam perbuatan manusia mencabut nyawa, menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman dan lain-lain.
Di antara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah:
1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi-nabi dan Rosul-rosul.
2. Malaikat Mikail bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam seperti melepas angina, menurunkkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
3. Malaikat Isrofil, bertugas meniup terompet di hari kiamat dan di hari berbangkit nanti.
4. Malaikat Israil (malaikat maut) bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya.
5. Malaikat Rogib dan Atid bertugas mencatat amal perbuatan manusia.
6. Malaikat Munkar dan Nakir, bertugas menanyai mayat dalam alam kubur tentang siapa Tuhannya, apa agamanya dan siapa nabinya.
7. Malaikat Ridwan bertugas, menjaga surga dan memimpin para malaikat pelayan surga.
8. Malaikat Malik berugas, menjaga neraka dan memimpin para malaikat menyiksa penghuni neraka.
9. malaikat yang bertugas memikul Arasy. Malaiakt-malaikat yang memikul Arasy dan malaikat yang berada disekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya. (Al-Mudasir 74:27-31).
10. Malaikat yan bertugas menggerakan hati untuk berbuat kebaikan dan kebenaran.
11. Malaikat yang bertugas mendoakan orang-orang yang beriaman supaya diampuni oleh Allah segala dosanya dan diberi pahala dan dijaga dari segala keburukan dan doa-doa lainnya.

marah itu boleh . . . . tapi yang creative yooo . . .

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya)... ^_^

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq: 1-5)

Bismillahi rahman nirrahim... (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari Muslim)

***

Setiap manusia pasti memiliki sifat marah yang terpendam dalam dirinya. Sifat ini akan muncul secara otomatis ketika ada suatu hal yang memantik amarahnya. Yang menjadi perbedaan adalah sepintar apa ia mengendalikan amarah tersebut hingga tidak menimbulkan sesuatu yang berlebihan namun rasa amarahnya dapat tersalurkan secara baik dan positif.

Apa ada marah yang kreatif?? Ada, jika engkau mau kreatif pastinya. Kreatif saat sedang dilanda amarah??? Bisakah?? Pasti bisa. Sebenarnya sense of creatif adalah tergantung tingkat kreatifitas pribadi masing-masing. Jadi, semakin orang kreatif, semakin baik pula ia akan menghadirkan amarah yang kreatif. Yaitu marah yang tidak memperuncing masalah, sebaliknya seseorang akan bersikap lebih baik dan menghargaimu. Artinya, bukan amarah yang dilandasi hawa nafsu tapi ada itikad baik untuk merubah suatu kesalahan yang ada.

Marah yang kreatif adalah engkau marah, tetapi tidak ada orang lain yang tahu kecuali dirimu dan orang yang sedang engkau marahi. Bagaimana caranya?? Ya, kembali tingkat kreatifitasmu dalam menghadirkannya. Baiklah, di sini ada sebuah cermin indah yang bisa kita saksikan dari seorang Aisyah yang pernah diriwayatkan oleh Imam Muslim. Kecerdikan seorang Aisyah dalam mengendalikan amarah patut kita contoh dan bisa kita coba dalam kehidupan sehari-sehari.

Suatu ketika Aisyah, Rasulullah berbisik kepada Aisyah, “Aisyah, aku tahu saat engkau sedang suka kepadaku, dan aku pun tahu kapan engkau sedang marah kepadaku.” Dari mana engkau mengetahuinya?, ” Tanya Aisyah keheranan.Beliau menjawab, “Kalau engkau sedang suka kepadaku, engkau akan berkata dalam sumpahmu, “La, wa Rabbi Muhammad! (Tidak, demi Rabb Muhammad!)’. Tetapi jika engkau sedang marah kepadaku, engkau akan mengatakan, “La, wa Rabbi Ibrahim! (Tidak, demi Rabb Ibrahim!)” “Betul, demi Allah! Betul ya Rasulullah. Aku tidak meninggalkanmu, hanya aku tidak menyebut namamu,” ujarnya.

Demikian secuil kisah sederhana. Kini giliran engkau menghadirkan marah yang kreatif. Bentuknya bisa apa saja, asal jangan sampai orang lain tahu kecuali engkau dan orang yang sedang engkau marahi. Bagaimana??

Sahabat baikku

sahabatku . . . sekian lama kita bersahabat, tapi kita selalu ikhlas menjalani hubungan ini, terimakasih sahabatku, dikala aku sedih kalian ada disini untuk menghiburku, meski kita jarang brtemu, bahkan belum pernah bertemu, kalian sangat tulus untuk slalu menjadi sahabatku,

Facry rudy: anak solo, dia sahabat ku, sejak bermain di buzzme, kami kenal skitar 5 tahun yang lalu, dia sudah anggap aku sebagai kakaknya sendiri, dia pernah bilang "mas aku boleh jadi adikmu gak mas?" itulah ucapan dia dalam telfon skitar 1 thun yang lalu. trimakasih adiku, Facry..


Modzatera: anak semarang aku kenal dia skitar 5.5 tahun yang lalu. dia biasa memanggil aku k3... seorang gadis yang kemarin aku minta supportnya ketika aku sedih, sebelumnya dia juga pernah mengadukan hal tentang keikhlasan. alhamdulillah, katanya dapat sedikit pengarahan. seorang gadis yang imuet, lucu, cerdas, dan juga seorang gardan disetiap rumah sakit, kemren mengirimkan sms puaanjang ke aku,,, hihii,,,kami hanya bisa ber sms ria, berbagi senang dan susah, tapi seringnya dia yang pualing banyak berbagi susah,,, hehehe,,, tenang, sampai2 dia bilang"mf k3. moza kalo lag sedih larinya ke k3 mlulu" tak apa moza, kitakan harus saling membantu,. . makasih moza, k3 takan melupakanmu.


Lie Ming: aneh bukan namanya,,,2007 upz, dia tuh emang asli keturunan tiong hoa, skarang tinngal di makasar, sejak kecil,,, sekitar 8 bulan lalu dia mengirimkan pesan ke aku,,,, alvine, aku ganti ini,,, menberitahukan kalo dia ganti nomer,,, hmmm tapi sayang, skarang aku kehilangan jejaknya, nomernya udah gak aktif, kebiasaan ni cwe, hp keformat mlulu kemaren, mungkin skarang nomerku sudah hilang di hp nya, mudah2han kita bertemu di dumay kembali lie . .. kamu sahabatku yang asyik bwat ngobrol n chatting, , , , meski kita berbeda agama kita kan tetap menjadi sahabat yang baik, bye2 lieming, , , ,

Ehda Maolina: sahabat lamaku, dari kalimantan, hanya bisa sms berbagi pengalaman, tak terlalu sering sih,,, tapi kamu tetap sahabat baiku, di mana kabarmu skarang,,, nomer juga udah gak aktif , , , hihihi semoga kamu sehat slalu . . . . .


Rizmayanti : itulah namanya, cimahi, jawa barat, seorang yang hmmm. . . . . 4 tahun yang lalu . . . maaf ni, gak aku detailan, dia sosok yang baik, pengertian, sepertinya hihihi upaz dah,,, makasih riza, munhkin kamu sadah mlupakanku, . . . tapi ku takan bisa lupa akan sosok kamu ini, semoga kamu baik2 saja disana.


Haidir ali: dari jember jawa timur, dialah yang membimbing aku untuk menjadi kesatria chyber 5 tahun yang lalu, membasi kejahatan bersama dengan 1 nic IBNU SABIL. makasih mas aly, jasamu takan pernah aku lupakan, . . . .


Vivian Zahra: asli kebumen skarang di jabar. seorang temanku yang lumayan lama 5 tahun yang lalu. kemari 4 bulan yang lalu dia memberi kabar ke aku, bahwasannya mau merid, aku hanya bisa mendoakn mu mbak vi, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah, warrohmah, dan terimakasih sudah menjadi kakaku,. . . . mf ka adikmu ini yang banyak salahnya,,, mf tak ada foto.

Yasmin Azzahra: dia anak jawa tengah, kami kenal sebelum mengenal buzzme sekitar 5 tahun yang lalu, selang 6 bln aku bergabung di buzzme, dan aku ajarin di bermain disana, alhmadulillah, meski agak susah pula ngajarinya, tapi lama lam dia lihay juga, sekarang aku dianggapnya sebagai kakakny dan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. . . . kenepa begitu??? hmmm.... singkat cerita di buzzme aku punya sahabat baik bermama VERO, aku kenalkan dia dengan yasmin alias menjadi mak comblang hihihi dan akhirnya sekarang mereka menjadi keluarga yang bahagia, sunnguh sangat kaget aku mendengarnya. ketika menelfon aku mo merid . . yang tak lain adalah vero. sahabat baik buzzme.... makasih vero dan yasmin. telah menganggapku menjadi keluarga kalian. maafkan kakak, belum bisa mampir di semarang, ,,,, mudah2han kakak di beri umur panjang dan memenuhi harapan kalian untuk bertemu aku. doain kakak. insya alloh kita bertemu. aamiin.

dan masih banyak lagi sahab baiku sampai sekarang masih berhubungan meski jarang.

Yzd Sampai Akhir Waktu [buzzme]jatim 2007. skarang di facebook
Barail sang Pemimpi [buzzme]jakarta 2007. skarang di facebook
Jejen Saputra [facebook]jateng 2005
Ipoel lippoinzaghi milanisti [buzzme]jateng 2007. skarang di facebook
Adi gunawan/ tude street [buzzme]2007 skarang pensiun hihihi
Gadis [buzzme]jakarta 2007
Linduaji [buzzme]jogja 2007. skarang Linduaji wongedan di facebook
Denaf Armuza [buzzme] semarang 2007. skarang di facebook
Seno [buzzme] 2007. sekarang di pesantren dari thn 2009
Ksy net [buzzme] 2007
Sultan [buzzme] martapura. mahaguruku di dunia wapmaster...

mereka inilah seorang yang menjadi sahabat dekatku, medah2an. kita selamanya kan menjadi sahabat sampai qiamat, aaamiiin