بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan: harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Untuk Dindaku. yang slalu datang dan pergi berganti seiring ksetiaannya yang tlah hilang untuk ku,diriku yang slalu dalam pencarian Dinda yang belum jua ada untukku, perkenankan diriku bersyair.....
NYUKANG HARJO, SLAGAI LINGGA, LAM-TENG
Ada teduh dalam tatapan matamu ada cinta yang tulus untuk ku ada kasih yang terdalam dalam bathin mu dalam renta menahan sakit mu kau dekap aku dalam bahasa kasih yang tak pernah kumengerti kau kecup aku dengan bahasa cinta sucimu engkau melindungiku saat aku tak berdaya engkau curahkan tetesan kasih laksana embun yang mendinginkan daun dikala fajar menyengat halus lembut belaian tangan mu memberikan kekuatan untuk ku melewati jalan semu di hidup ku keluh kesah suara parau yang kudengar dalam doamu meminta dari yang khaliq sejuta kebaikan untuk diriku dalam derita yang kau tahan, dalam sakit yang kau simpan jelas tergambar duka yang mendalam kau emban dalam pundak deritamu kau simpan dari kami putra putrimu didalam tatapan syahdu dan sendu kau masih diam dan kelu kau meminta untuk beristirahat dalam kesendirianmu mencoba untuk menjauh, karena satu, kau tak mau membagikan duka mu tubuh mu semakin tak berdaya, menahan sakit yang amat menyiksa namun bening tatapan matamu masih memancarkan cinta yang terdalam yang kau punya kau bawa sejuta cinta dan kasih mu, dalam fajar pagi yang hangat melepaskan berjuta-juta beban dalam tubuh mu dalam larikan nafas akhirmu, kau hempaskan sejuta nestafa yang selama ini mengandoli tubuh mu meminta setitik cinta dari tuhan mu untuk jalan kembali

Sabtu, 27 Oktober 2012

Untukmu Sayang

Sedalam lautan cintamu
Bak puncak gunungan
Tinggi kasihmu
Aku tenggelam didalam
Pelukan rindu
Meniti hari indah bersamamu
Biar bergelora melanda jiwa
Namun tak mungkin kan karam
Perahu cinta yang dibina

Terkadang tersinggung
Dengan sikapmu
Terkadang bahagia
Dengan tawamu
Umpama lidah dan gigi diibaratkan
Kekadangkan tergigit jua

Namun terlerai segala duka
Dengan hadir sebuah
Gurauan senda yang mesra
Seiring kita berjalan sama
Tanpamu ku tak bermaya

Hanyalah engkau kekasih
Penerang didalam gelita
Bagaikan pantai dan jua lautan
Kita berdua saling perlukan

Dirimu akan kubela
Andainya engkau dicerca
Untukmu sayang
Akanku pertahankan cinta ini
Walau dugaan melanda
Debunga kasihmu kan
Tetap aku semaikan
Menjadi warisan kita

Untukmu sayang

Tidak ada komentar: